Profil

Nama aslinya Agus Budi Nugroho dan bernama panggung Agus ‘Patub’ BN. Ia adalah seorang seniman, composer, tutor musik komunitas di masyarakat, pencipta lagu sekaligus penulis buku serta pendiri Komunitas Suling Bambu Nusantara yang ia dirikan pada tahun 2004 dan memiliki 25 jejaring komunitas swadaya, 8 diantaranya adalah komunitas swadaya. Agus sudah berbagi, berkarya dan membangun komunitas seruling bambu, angklung, gamelan mini dan musik kreatif di Yogyakarta selama 30 tahun sampai tahun 2024 ini. Lahir di sebuah kecamatan di Kab. Kebumen pada 49 tahun silam di th. 2024, mulai hidup dan berkesenian di Yogyakarta tahun 1994. Lahir dari keluarga bukan seniman, yakni dari keluarga dokter dan bidan. Ayahnya berdarah Sunda (Cimahi), Ibunya berdarah Solo (Wonogiri). Kedua orang-tuanya sudah almarhum. Ia bungsu dari 5 (lima) bersaudara. Kakak-kakak dan keluarga besarnya sebagian besar berprofesi sebagai dokter, bidan, perawat atau PNS. Hanya Agus yang berprofesi sebagai ‘dokter bunyi dan nada’ dan ‘bidan’ bagi kelahiran karya-karya lagu dan musik ciptaannya, meski ia juga seorang PNS (Peniup Nada Suling) : )

AGUS PATUB BN DAN SEJARAH BELAJAR MUSIK

Belajar musik secara otodidak dimulai dari usia 10 tahun, usia saat pentas keyboard pertamanya. Sejak di bangku SD sampai SMP belajar ragam musik dengan aktif bergabung di grup band sekolah, ekstra kurikuler karawitan, grup kasidah kecamatan, grup rock kampung serta vokal grup. Di bangku sekolah aktif berkesenian di beberapa komunitas/grup, sebagai keyboardist, pemain bonang barung dan vokalis vokal grup. Saat hari ulang tahunnya di kelas 1 SMA, tahun 1991, Agus membuat musikal art berupa musik kreatif dengan bebunyian suara orang makan kerupuk satu kelas.

Saat acara pentas wisuda SMA di sebuah kecamatan di Kebumen tahun 1994, untuk pertama kalinya Agus Patub BN mementaskan karya sendiri berupa musik eksperimen dengan bebunyian kertas dan koran bekas yang dipadukan dengan bebunyian dari keyboard, menghasilkan berbagai pola ritmik dari bunyi kertas dan koran secara spontan dimainkan oleh audiens dengan arahan bunyi ritmis oleh Agus, yang dipadukan dengan bunyi piano dan string keyboard sederhana yang ia mainkan.

Dalam bidang lainnya, Agus Patub BN pernah menjadi Ketua Redaksi majalah sekolah, KetuaTim Lomba Majalah Dinding (Mading) Kreatif tingkat provinsi Jateng, Tim Inti Cerdas Cermat P4 tingkat provinsi Jateng, Pengurus OSIS bidang Seni dan Bakat serta divisi Pendidikan Bela Negara serta pengibar bendera saat rutinitas upacara bendera hari Senin.

Guru-guru berkesenian Agus semasa di bangku sekolah diantaranya adalah Bp. Joko Triyono (musik dan band), Bp. Victor Sudiyono (vokal dan gamelan), Mbah Sukarman (gamelan) dan Pak Herman (lagu-lagu daerah Nusantara). Terimakasih untuk guru-guru saya tercinta…

AGUS PATUB BN DAN RIWAYAT BERKARYA DI YOGYAKARTA

Selama masa kuliah (1994-1999) Agus Patub BN mendirikan UKM Teater di sebuah akademi komunikasi sebagai pendiri sekaligus ilustrator musik teater serta anggota aktif Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Etnomusikologi sebuah kampus seni di Jogja. Semasa kuliah di akademi komunikasi, oleh para dosen dan mahasiswa Broadcasting/ Film dan jurusan Advertising/Periklanan, Agus Patub BN sering diminta menjadi composer musik untuk ilustrasi-ilustrasi musik teater, ilustrator musik film, dan pencipta jingle/lagu iklan, diantaranya musik untuk karya :

GERHANA (film art prod. Galeri Video, 1995), AIR LOVE YOU (sinetron komedi plesetan Kelik Pelipur Lara, 1996), KOPI ALAM DEMPO (jingle iklan, 1997), video profile MM UGM (Galeri Video, 1999), Kaos DAGADU (jingle iklan, 1999), FOTO ARTHA (jingle iklan, 1999), IFEGENIA DI SEMENANJUNG TAURIS (musik Teater Batu Kuala ISI Yogya, 2001). LAWAN CATUR (musik Teater SMKI Yogya, 2001), PETANG DI TAMAN (musik Teater Sastra Univ. Sanatadarma Jogja, 2003), SAMPEK ENGTAY (musik Teater EEPRO Univ. Sanatadarma Jogja, 2003), KASIR KITA,  INTERUPSI (musik Teater Apakah FH.UGM, 2001-2004), HIKAYAT KATU dan BATU (musik Teater Balai Teater DIY, 2000), TITIK-TITIK HITAM (musik Teater PEBEI UAD Jogja), MM UGM (musik ilustrasi video profile kampus, 2000) serta puluhan karya musik lainnya.

AGUS PATUB BN SEBAGAI PENDIRI KOMUNITAS DAN COMPOSER

KOMIK (Komunitas Musik Etnik) mementaskan musik batu dan musik etnik dan pernah pentaskan di Kedai Kebun, “KOMIK ASYIK”, tahun 1999. Grup ini berakhir tahun 2001.

ETNOKOSMOENSEMBEL, sebuah grup musik etnik kolaboratif suling, rindik, perkusi, keyaboard, biola, flute, saxophone dan pernah dipentaskan di Auditorium LIP “FLY HARMONI”, konser musik ilustrasi, tahun 2003. Grup ini berakhir di tahun 2003. COMPACT MUSIC INTERACTIVE (CMI), sebuah grup musik etnik kolaboratif siswa-siswi SMM dan SMKI Yogyakarta, pernah dipentaskan dalam “Yogyakarta Gamelan Festival”, tahun 2001 di Purna Budaya UGM dan dalam “TAK TAK DUNG” panggung musik kreatif di bawah jembatan Kewek, Festival Kesenian Yogyakarta, tahun 2002. Sebagai keyboardist KURUSETRA Band (membawakan lagu2 Dream Theater, White Lion, Toto dll), tahun 1998 . Sebagai keyboadist ARS LONGA Band (membawakan karya lagu sendiri, diantaranya bersama Benny/ sekarang drummer KUA ETNIKA), di ARS LONGA tahun 1997 – 1999. Sebagai keyboardist KUBRO GLOW (grup rock spiritual, bersama Yulianto Kenyut Kubro), tahun 1999 – 2003

AGUS DAN KOMUNITAS SULING BAMBU NUSANTARA (KSBN)

Agus mendirikan Komunitas Suling Bambu Nusantara (KSBN) pada tahun 2004, dimulai dari Ngamen Suling keliling bersama 5 (lima) anggota pertama komunitas di area Sunmor UGM sambil berbagi bunyi seruling bambu dan membagi-bagikan brosur Selamatkan Suling Bambu untuk Indonesia. Tahun 2007 – 2012, KSBN yang Agus dirikan, atas izin dari bu Dyan Anggraeni (kepala TBY saat itu), berlatih rutin setiap Sabtu sore/ dipinjami tempat latihan di selasar sayap selatan Taman Budaya Yogyakarta Jl Sriwedani dengan anggota pembelajar suling bambu sekitar 40-100 orang. Tahun 2012 – sekarang, Agus masih aktif mengajar seruling bambu untuk masyarakat umum untuk tujuan terapi pernafasan, relaksasi maupun edukasi musik, latihan tiap Senin sore di pendopo Ambarrukmo Yogyakarta. Anggota tetap saat ini berjumlah 17 orang, yang aktif berlatih 7-10 orang. Sampai saat ini KSBN masih bersifat swadaya dengan iuran anggota untuk membeli sarana seruling bambu dan operasional latihan. Tahun 2025 baru akan mengadakan pembukaan anggota baru lagi.

Sampai saat ini latihan rutin Komunitas Suling Bambu Nusantara di pendopo Ambarrukmo Yogyakarta, setiap Senin sore sebulan 4x (kecuali saat pendopo dipakai oleh client hotel Royal Ambarrukmo, untuk wedding/event, kami diminta libur jika pendopo dipakai)

AGUS DAN MEMBANGUN JEJARING KOMUNITAS MUSIK BAMBU DI DIY

Sejak tahun 2010, Agus menginisiasi membangun jejaring Komunitas Suling Bambu Nusantara (KSBN) dengan jejaring komunitas musik bambu khususnya seruling bambu, angklung nusantara, musik kreatif bebunyian alat dapur dan gamelan mini yakni di desa-desa secara swadaya, di komunitas:

(berikut nama-nama komunitas yang berakar dari desa/ bukan lembaga, didirikan oleh Agus Patub BN dan yang masih aktif dan konsisten sampai saat ini/ 2024)

• GITA BAMBU ASRI, berdiri tahun 2014, beranggotakan ibu-ibu dan anak-anak, angklung nusantara dan lagu dolanan anak, latihan tiap Sabtu malam 1 bulan 1x di Perum Gajahmada Asri RT.02-04, Donokerto, Turi Sleman
• RUMPUN GITA MUSIKA, berdiri tahun 2014, beranggotakan ibu-ibu, anak2 dan remaja, angklung nusantara dan seruling bambu, kolaborasi dengan hadrah, latihan tiap Sabtu sore 1 bulan 2x di Dsn. Dukuh, Sinduharjo Ngaglik Sleman
• NADA SWARA PRINK, berdiri tahun 2016, beranggotakan ibu-ibu, musik angklung nusantara, latihan sebulan 2x tiap Selasa sore di Dsn. Kadirojo, Purwomartani Kalasan Sleman
• PRINK BERLIAN, berdiri tahun 2020, beranggotakan ibu-ibu, musik angklung nusantara dan seruling bambu, latihan sebulan 2x tiap Jumat sore di kantor kelurahan Purwokinanti, Pakualaman, kota Yogyakarta
• MUSIK KREATIF PPDI TURI / Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia kapanewon Turi, musik kreatif kolaboratif seruling bambu, angklung, perkusi, ketuk kenong dan vokal, berdiri tahun 2023, latihan rutin sebulan 4x tiap Rabu sore, di aula kantor kapanewon Turi Sleman.
• GITA KUMALASARI, musik angklung nusantara, berdiri tahun 2024, latihan rutin sebulan 2x tiap Selasa malam, di rumah Ibu Tutik, padukuhan Blimbingsari Caturtunggal Depok Sleman.
• IKASMARICAP, IKATAN ALUMNI SMAN 1 CILACAP DI JOGJA, musik angklung nusantara, berdiri tahun 2024, latihan rutin tiap Minggu pagi sebulan 2x di rumah Ibu Ale, Tajem Maguwoharjo Depok Sleman.

Selain di komunitas desa, Agus juga aktif menjadi tutor Seruling Bambu, Angklung Nusantara, Musik Kreatif di grup lembaga yakni di grup Angklung Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Yogyakarta, grup musik Angklung, Seruling Bambu dan Vokal Grup SASANA VOKALIA – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DIY, grup grup Angklung TAMAN LANSIA CERIA RS. BETHESDA, Angklung Rekreatif komunitas Jalan Nordic PAM’S NORDIC Jogja, Angklung Darmawanita FEB UGM, Angklung Kolaboratif Darmawanita Persatuan UNS Surakarta.

AGUS DAN PRESTASI BERKESENIAN LOKAL DAN NASIONAL

• Lihat daftar prestasi di halaman terpisah dalam website ini.

AGUS DAN SULING BAMBU UNTUK TERAPI

Agus pernah diminta menjadi composer musik untuk Musik Terapi Kecemasan Ibu Hamil di RS. Sakina Idaman, tahun 2003 bekerjasama dengan mahasiswa S2 Psikologi Terapan – UGM.

Sejak awal tahun 2024, Agus mulai mencoba memanfaatkan seruling bambu sebagai sarana bunyi untuk musik relaksasi bagi pasien cuci darah di RS. Panti Rapih Yogyakarta / jadwal tentatif sesuai request pihak rumah sakit.

Agus juga mulai menginventarisir ragam bebunyian seruling dari berbagai daerah di Nusantara, bebunyian musik dari perkakas dapur, instrumen angklung nusantara untuk outbond musikal dan proses berbagi kepada masyarakat.

Karya terbaru Agus adalah “THE SOUND OF PAWON”, konser live, konser virtual dan pelatihan musik kreatif alat dapur. Karya ini lolos program hibah DANA INDONESIA – LPDP Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek tahun 2022, dipentaskan secara virtual di AMIKOM/RBTV, secara live di resto Pawon Bendara, Balong Sleman serta disertai dengan kegiatan pelatihan musik kreatif alat dapur untuk 100 orang ibu-ibu di Donokerto Turi dan Sinduharjo Ngaglik Sleman.